Tampilkan postingan dengan label seminar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seminar. Tampilkan semua postingan

Job Hunting Center Goes to Politeknik Negeri Malang

Senin, Oktober 23, 2017 Add Comment
Cara Membuat Curriculum Vitae yang Baik dan Benar

Pada tanggal 26 September 2017 Tim JHC (Job Hunting Center) diundang dan mendapat kesempatan memberikan kuliah tamu di hadapan mahasiswa dan alumni (yang baru lulus) Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital Politeknik Negeri Malang bertajuk “Kuliah Tamu Peningkatan Peluang Kerja – Prospek dan Kompetensi Sarjana Telekomunikasi Dalam Rangka Menghadapi MEA”.

Selama ini JHC sering sekali mendapati, melalui online atau saat chatting, sikap-sikap para lulusan sekolah baik SMA-SMK maupun sarjana yang menunjukkan kesadaran dan pemahaman yang rendah tentang strategi menghadapi dunia kerja. Padahal dalam postingan-postingan di Jobhuntingcenter.com JHC sudah sangat banyak membahas tentang itu yang lengkap dengan solusi dalam bentuk langkah konkrit.
Dari situlah JHC menyadari bahwa tidak cukup hanya berbagi secara online kepada warga net tentang strategi memenangkan persaingan menembus dunia kerja, tapi juga harus berbagi secara offline kepada masyarakat nyata khususnya para siswa dan yang baru lulus sekolah/kuliah. Hal itu semakin mendesak dengan dimulainya era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang membuka peluang besar terjadinya persaingan antar skilled labour (tenaga berketerampilan) di antara negara-negara ASEAN dalam mendapatkan pekerjaan yang terbaik.

Bila lembaga pendidikan Anda, baik SMK maupun Perguruan Tinggi, ingin menghadirkan Job Hunting Center di sekolah/kampus sebagai rangkaian Job Hunting Center Goes Offline to School/Campus silakan hubungi 081 555 88 2600 (call/WA).

Cara membuat curriculum vitae


Pada kesempatan itu, JHC  mengawali ‘kuliah tamu’ dengan menampilkan klip video Iwan Fals. Sebelumnya JHC menyampaikan bahwa sulitnya mencari kerja itu bukan terjadi pada akhir-akhir ini saja, saat adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), tapi sudah ada sejak dulu, tepatnya pada tahun 1981 saat lagu “Sarjana Muda” diluncurkan Iwan Fals. JHC bersama-sama peserta kemudian menonton Klip Video tersebut. 
Lirik lagu “Sarjana Muda” :


Berjalan seorang pria muda
Dengan jaket lusuh dipundaknya
Di sela bibir tampak mengering
Terselip s'batang rumput liar

Jelas menatap awan berarak
Wajah murung s'makin terlihat
Dengan langkah gontai tak terarah
Keringat bercampur debu jalanan

Reff I :

Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijasahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
'Tuk jaminan masa depan
Langkah kakimu terhenti
Di depan halaman sebuah jawaban

Termenung lesu engkau melangkah
Dari pintu kantor yang di harapkan
Tergiang kata tiada lowongan
Untuk kerja yang di dambakan

Tak peduli berusaha lagi
Namun kata sama yang kau dapatkan
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung s'makin terlihat

Reff II :

Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Tak berguna ijasahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku

Sia-sia semuanya
Setengah putus asa dia berucap
"maaf ibu..."

Setelah menonton video, JHC menyampaikan fakta bahwa ternyata sikap-sikap yang ditunjukkan oleh ‘sang sarjana muda’ dalam klip tersebut adalah ciri-ciri seorang pencari kerja yang memiliki peluang kecil diterima kerja karena tidak disukai penyedia pekerjaan.
Sikap-sikap itu, yang harus dihindari oleh para job hunter adalah :
·                        Lusuh
Tidak ada perusahaan yang menyukai orang yang berpenampilan lusuh. Orang yang lusuh identik dengan pemalas, yang enggan merawat diri dan penampilan. Kalau merawat diri saja malas, mana bisa dia melaksanakan tugas dari perusahaan dengan baik.
·                        Wajah murung
Wajah murung memancarkan aura negatif, tidak menguntungkan perusahaan. Dalam persaingan usaha yang sangat ketat saat ini kualitas pelayanan menjadi andalan perusahaan untuk memenangkannya. Salah satu syarat utama pelayanan prima adalah keramahan.
·                        Langkah gontai tak terarah
Langkah gontai tak terarah adalah sikap orang yang tidak memiliki tujuan jelas. Tidak ada perusahaan yang tertarik pada orang yang tidak punya tujuan jelas.
·                        Resah
Orang yang resah tidak mungkin bisa produktif. Semua perusahaan pasti mencari orang-orang yang produktif sebagai karyawannya.
·                        (Hanya) Mengandalkan ijazah
Untuk sebagaian besar perusahaan, memang ijazah digunakan untuk seleksi awal proses rekrutmen. Tapi setelah itu, dan porsinya jauh lebih besar, adalah seleksi kompetensi dan sikap. Orang yang hanya mengandalkan ijazah karena tidak punya (atau tidak sadar bila memiliki) kompetensi.

JHC juga menyampaikan pada zaman sekarang, zaman komunikasi digital, bukan lagi zaman sarjana berjalan dari pintu ke pintu perusahaan untuk melamar kerja. Tapi sarjana harus mampu membuat dirinya ditemukan oleh perusahaan.

JHC meyakinkan semua peserta kuliah tamu bahwa dalam mencari pekerjaan mereka jangan bersikap sebagai pengemis pekerjaan, tapi sarjana berkualitas yang menawarkan kerjasama saling memberi manfaat dengan perusahaan. (Silakan baca : Beda Antara PencariKerja dengan Pengemis Kerja).
Agar mudah ditemukan oleh perusahaan para pencari kerja harus menggunakan strategi yang efektif. Fasilitas untuk menjalankannya sudah tersedia dan dimiliki oleh 99% Mahasiswa/Siswa/Sarjana, yaitu gadget : Smartphone, Tab, PC, Notebook, Laptop, dan media digital lainnya. Sayangnya hanya sebagian kecil dari pencari kerja yang menggunakan gadget-nya untuk menjalankan strategi memenangkan persaingan mendapatkan pekerjaan idaman. Sebagaian besar pencari kerja, yang sebenarnya sangat membutuhkan pekerjaan, hanya menggunakan gadgetnya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat bagi masa depan mereka seperti main game, chatting yang tidak penting, baca berita-berita hoax dan ikut menyebarkannya, selfi, dan lain-lain.

JHC menggugah kesadaran para peserta kuliah tamu untuk berubah lebih perhatian dan fokus terhadap masa depannya. Masa depan tergantung masing-masing orang, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakannya sendiri. Meskipun tidak ada kata terlambat, semakin awal menyiapkan masa depan semakin bagus hasil yang akan didapatkan.
Aturan ini berlaku tidak hanya untuk yang ingin jadi karyawan, tapi juga berlaku bagi yang ingin menjadi praktisi pengajar/dosen, juga untuk yang ingin menjadi entrepeneur-berwirausaha.

Ingin menjadi apapun setelah lulus sekolah/kuliah harus mau dan mampu menjalankan strategi memenangkan persaingan, dan gadget mempermudah menjalankan strategi itu.

Lebih lengkapnya JHC menyampaikan Strategi Memenangkan Persaingan Menembus Dunia dibagi menjadi 3 sub tema :

·        Strategi Menyerang
Dalam sesi ini JHC mengupas tentang :
o   Strategi komunikasi dalam CV dan surat lamaran kerja
o   Format Curriculum vitae yang baik
o   Memasarkan diri melalui Sosial Media
·        Strategi Menjadi Pemenang
Dalam sesi ini JHC mengupas tentang persiapan menghadapi wawancara kerja :
o   Persiapan mental
o   Persiapan fisik-penampilan
o   Persiapan kemampuan komunikasi
o   Persiapan menjawab pertanyaan
·        Aksi di Medan Persaingan
Dalam sesi ini JHC mengupas tentang apa yang harus dilakukan saat menghadiri wawancara kerja :
o   Barang-barang yang harus dibawa
o   Aksi di ruang tunggu
o   Aksi memasuki ruang wawancara kerja
o   Aksi saat wawancara kerja
o   Aksi setelah wawancara kerja


Selama berlangsungnya acara kuliah tamu JHC membagikan 3 voucher gratis pembuatan curriculum Vitae dalam Bahasa Inggris kepada 3 orang yang bertanya atau yang menjawab pertanyaan. Di akhir acara JHC juga mengumumkan fasilitas harga spesial khusus untuk lulusan Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital Polinema tahun 2016 dan 2017 yang berlaku sampai akhir November 2017.
Jasa pembuatan curriculum vitae

Siapkah Anda Menghadapi ASEAN Economic Community 2015?

Minggu, Desember 28, 2014 Add Comment
“Siapkah Anda menghadapi persaingan tenaga kerja saat terwujudnya ASEAN Economic Community pada tahun 2015?” 
Saya mengajukan pertanyaan ke seluruh peserta seminar bertajuk ‘Strategi Menghadapi Persaingan Tenaga Kerja Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN’

“Siaaaap….!” Hampir seluruh peserta menjawab serentak.

Saat itu juga saya tersadar telah mengajukan pertanyaan yang salah, pertanyaan yang sangat tidak efektif. Sebelum mengajukan pertanyaan, saya telah menjelaskan tentang MEA atau AEC dan apa yang akan terjadi, peluang maupun ancamannya. Saya juga sudah menegaskan bahwa mau tidak mau kita harus siap menghadapinya karena sudah diputuskan. Tentu saja jawaban peserta seminar akan seperti itu. Pertanyaan yang sangat mudah ditebak jawabannya, dan mungkin tidak bermanfaat bagi peserta seminar.
Maka saya segera berpikir untuk memperbaiki kesalahan dengan mengajukan pertanyaan lain yang lebih baik.

“Apa strategi Anda untuk menghadapi ASEAN Economic Community?” 
Sangat mudah saya menemukan pertanyaan baru yang lebih baik, tinggal baca tema seminarnya. Pertanyaan baru saya berhasil membuat semua peserta seminar berpikir keras untuk menjawabnya. Pertanyaan bagus adalah yang bisa membuat orang berpikir untuk menemukan jawabannya, dan apapun jawabannya akan bermanfaat. Paling tidak pertanyaan itu membuat peserta seminar sadar bahwa mereka ternyata memerlukan strategi untuk menghadapi AEC, tidak sekedar semangat siap menghadapi.

Sekarang saya bertanya kepada pembaca blog ini : “Apa strategi Anda untuk menghadapi ASEAN Economic Community?” Khususnya bagi Anda yang memilih menjadi karyawan.

Bila Anda merasa tergugah untuk berpikir mencari strategi, bersyukurlah karena Anda punya peluang lebih besar memenangkan persaingan dibanding orang lain yang masih tidak tahu atau tidak mau tahu tentang tantangan AEC.

Di Blog ini kami akan secara bertahap membahas strategi menghadapi persaingan tenaga kerja Masyarakat Ekonomi ASEAN.


Tentang ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN Anda bisa mendapatkan banyak informasi di Ebook Menuju ASEAN Economic Community 2015.

Gambar dasar dari http://www.linkedin.com

Gugup Saat Wawancara Kerja karena Berpikir Negatif

Senin, Juni 09, 2014 Add Comment
Gugup saat menghadapi wawancara kerja adalah hal yang wajar. Hampir semua orang mengalaminya. Yang harus diwaspadai adalah tingkat gugup yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan Anda tidak bisa berpikir jernih, berbicara tidak lancar, dan bertindak tidak wajar.

Penyebab gugup adalah kekhawatiran dan kecemasan. Khawatir dan cemas pada kadar tertentu akan bermanfaat karena memicu, memotivasi Anda untuk melakukan persiapan sebaik mungkin. Tapi bila berlebihan akan menyebabkan sebaliknya, merugikan.

Beberapa penyebab terlalu gugup menghadapi wawancara kerja adalah karena pikiran negative,  anggapan keliru tentang wawancara kerja :

1.     Merasa akan menghadapi pengadilan atau interogasi .
Banyak orang menganggap wawancara kerja bagaikan pengadilan. Mereka bagaikan dihadapkan pada majelis hakim yang akan mengorek kesalahan-kekurangan, atau merasa akan menghadapi aparat hukum yang menginterogasi.
 

2.     Menganggap petugas pewawancara bertugas untuk menjatuhkan .
Banyak orang menganggap petugas pewawancara mendapat tugas dari perusahaan untuk mencari alasan menolak mereka.
 

3.     Membayangkan petugas pewawancara bagaikan guru killer yang marah besar bila muridnya tidak bisa menjawab pertanyaan.
Banyak orang menganggap petugas pewawancara adalah orang-orang yang tidak ramah bahkan sadis.
 
Padahal faktanya :

1.     Wawancara kerja hanyalah salah satu tahap proses recruitment yang bertujuan untuk melengkapi data calon karyawan. Wawancara kerja tidak jauh beda dengan kondisi  saat Anda mengurus KTP atau surat penting di kelurahan dan petugas kelurahan mengajukan banyak pertanyaan.
 
2.     Petugas pewawancara kerja mendapat tugas dari perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang terbaik secepat mungkin. Bahkan bila perlu mereka berharap semua kandidat yang dipanggil wawancara kerja memenuhi criteria dan langsung bisa bekerja , sehingga tugasnya jadi ringan.
 
3.     Petugas pewawancara kerja memiliki beban moral yang berat. Salah bersikap atau bertanya sehingga menyebabkan kesalahan informasi akan mempengaruhi nasib dan masa depan para kandidat karyawan yang mengikuti wawancara kerja, dan ini mereka sadari sebagai beban. Karena itu mereka sangat berhati-hati dalam menghadapi para peserta wawancara kerja.


Gambar dari http://www.dreamstimefree.com

Jasa Pembuatan Surat Lamaran Kerja, CV dan Resume Dua Bahasa Inggris/Indonesia

Minggu, April 27, 2014 Add Comment
Membuat surat lamaran  yang "menjual” adalah sebuah keharusan agar anda bisa mendapatkan kesempatan wawancara dan akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan yang anda inginkan. 

Sayangnya banyak yang tidak mengetahui bagaimana menulis surat lamaran yang baik dan “layak jual”. Jangan sampai anda gagal mendapatkan kesempatan wawancara hanya karena surat lamaran yang anda buat  “tidak menarik” perhatian recruiter.

Jika anda ingin mengajukan lamaran pekerjaan  namun  anda belum tahu bagaimana menulis surat lamaran yang baik, maka anda bisa menghubungi kami (http://www.jasaghostwriter.net) untuk membantu anda  menuliskan surat lamaran yang jitu dan layak jual .

Kamii juga siap membantu anda untuk menuliskan Curriculum Vitae (CV) dan Resume yang  menjadikan surat lamaran  anda menjadi lebih menonjol di antara pesaing anda.

Sekali lagi jika anda membutuhkan jasa membuat surat  lamaran kerja (Covering Letter) ,  CV serta Resume dalam bahasa indonesia ataupun dalam bahasa Inggris maka kami siap membantu anda.

Berikut jasa yang kami tawarkan :

1. Pembuatan CV Bahasa Indonesia design standard Rp. 175.000,00 (maksimal 2 halaman, ada tambahan biaya bila lebih*)
2. Pembuatan CV English design standard Rp. 350.000.00 (maksimal 2 halaman, ada tambahan biaya bila lebih*)
3. Pembuatan CV bilingual (English & Indonesia) design standard Rp. 450.000.00 (maksimal 2 halaman, ada tambahan biaya bila lebih*)
4. Pembuatan surat lamaran kerja Bahasa Indonesia Rp. 75.000,00 (maksimal 1 halaman)
5. Pembuatan English Cover Letter Rp. 150.000,00 (maksimal 1 halaman)
6. Pembuatan English Cover Letter + Surat lamaran kerja Rp. 200.000,00 (maksimal 2 halaman)
7. Make Over untuk special design CV Rp. 50.000,00/halaman
*Tambahan biaya CV Bahasa Indonesia bila lebih dari 2 halaman Rp. 100.000.00/halaman
*Tambahan biaya CV English bila lebih dari 2 halaman Rp. 200.000.00/halaman

  Silakan segera melakukan pemesanan di halaman berikut

7 Tanda Anda “Tidak Diterima” Saat Interview

Sabtu, Maret 29, 2014 Add Comment
Sebagai calon pelamar kerja yang sedang menjalani wawancara kerja, maka selain anda harus mempersiapkan diri anda, ada hal lain yang anda perhatikan “bahasa tubuh” dari pewawancara anda. Dari bahasa tubuh itu anda akan bisa menangkap isyarat apakah anda akan diterima atau tidak. Jika anda menangkap ke 7 isyarat dibawah ini, maka anda bisa segera mencari alternatif untuk berburu kerja ditempat lain.

Apa saja tanda-tanda itu?


1. Anda diintterogasi: jika saat wawancara anda merasa sebagai “seorang terdakwa” yang diinterogasi daripada sebagai seorang yang diajak dialog, maka bersiaplah anda untuk melakukan mencari alternatif.


2. Prestasi anda diabaikan, jika pewawancara tidak menanyakan prestasi kerja atau pengalaman kerja anda sebelumnya maka ini adalah tanda-tanda yang juga harus anda pahami.


3. Kurang dari 15 menit, secara umum wawancara kerja berlangsung antara 30 menit atau lebih, maka jika hanya kurang dari 15 menit mereka mengakhiri wawancara dengan anda, maka maklumlah anda bahwa mereka mencari kandidat lain.


4. Tidak fokus pada interview, jika pewawancara anda menerima telepon atau bahkan menelpon orang lain pada saat melakukan wawancara maka sebaiknya ada bersabar untuk mencari alternatif yang lain.


5. Tidak Senyum. Ketahuilah bahwa seorang pewawancara yang menerima anda dengan baik, dan tersenyum saat melakukan wawancara dan berdialog dengan baik maka anda bisa jadi kandidat yang diinginkan, akan tetapi jika dia tidak tersenyum sama sekali, wajarlah jika nanti anda tidak akan mendapat panggilan untuk mengisi jabatan yang anda lamar.


6. Mengabaikan Kemampuan anda
. Jika selama wawancara anda tidak ditanya sama sekali atau Cuma sedikit saja menyinggung tentang kemampuan (skill) anda maka silahkan anda mencari alternatif lain


7. “Banyak Interview Minggu ini” – saat mengakhiri wawancara mereka bilang, kalimat tersebut artinya anda diminta bersiap-siap mencari alternatif yang lain.



***


Gambar:  www.irunoninsulin.com