Kriteria Curriculum Vitae yang Baik

Kamis, Oktober 13, 2016
Kriteria Curriculum Vitae yang Baik
Kriteria Curriculum Vitae yang Baik
Curriculum Vitae adalah dokumen yang paling penting bagi para pemburu kerja. Mereka harus membuatnya sebaik mungkin, karena CV-lah penentu utama seseorang bisa  dipilih untuk mengikuti proses rekrutmen selanjutnya.
Seperti apakah Curriculum Vitae yang baik...?
Bila maksud dari pertanyaan di atas adalah tentang format, maka faktanya belum ada konsensus atau ketentuan baik secara nasional maupun internasional/dunia tentang  format curriculum vitae yang baik dan benar. Maka kita akan membahas curriculum vitae yang baik ditinjau dari manfaat dan tujuannya.
Bagi para pemburu kerja (Job Hunter) tujuan akhir pembuatan curriculum vitae adalah untuk mendapatkan pekerjaan, yang bila dipecah lagi berdasarkan tahapan tujuannya  adalah mempengaruhi perusahaan agar mau memilih mereka sebagai kandidat karyawan untuk mengikuti proses rekrutmen berikutnya. Proses rekrutmen paling awal adalah seleksi kandidat berdasarkan penilaian surat lamaran kerja dan curriculum vitae. 
Berdasarkan manfaat dan tujuannya tersebut curriculum vitae yang baik harus memenuhi kriteria :
a.  Komunikatif
Curriculum vitae yang baik
Banyak sekali para pemburu kerja membuat curriculum vitae yang panjang lebar sekali dan tidak jelas apa yang ingin disampaikan. Seluruh informasi tentang diri mereka ditumpahkan ke dalam curriculum vitae. Riwayat pendidikan mulai Taman Kanak-kanak, hobie, film kesukaan, genre buku bacaan yang digemari, bahkan makanan kedoyanan dituangkan dalam CV-nya. Mereka memindahkan data diri pada facebook ke dalam CV-nya, sehingga menjadi berlembar-lembar. Lebih konyol lagi, dua halaman pertama CV justru dipenuhi informasi-informasi tidak jelas tersebut.  Padahal petugas penyeleksi setiap hari harus mengadapai surat lamaran kerja dan curriculum vitae berjumlah ratusan di mejanya.
Curriculum vitae yang komunikatif adalah yang memudahkan pembacanya menangkap maksud dan isi yang terkandung di dalamnya. Karena itu setiap CV yang komunikatif haruslah sederhana dan mudah dipahami.

b. Persuasif
Curriculum Vitae yang baik
Curriculum vitae tidak boleh sekedar komunikatif, tapi juga harus persuasif. Harus bisa mempengaruhi orang yang membacanya, yaitu petugas penyeleksi surat lamaran kerja. Kata-kata yang digunakan harus mempunyai daya pengaruh. Curriculum vitae harus mampu membuat petugas penyeleksi besedia membaca seluruh isi curriculum vitae, dan membuatnya bersedia mempertimbangkan penawaran dalam CV tersebut.
Curriculum vitae harus bisa berfungsi sebagai alat pemasaran, karena itu kata-kata yang dipilih harus bersifat mempengaruhi atau membujuk pembacanya.

c.  Selling point
curriculum vitae yang baik
Curriculum vitae yang baik, yang memiliki manfaat dan tujuan membuat pemiliknya dipilih sebagai kandidat karyawan untuk mengikuti proses rekrutmen selanjutnya harus berisi sebanyak-banyaknya selling point, dipenuhi selling point. Setelah memenuhi kriteria komunikatif, kemudian persuasif, maka selanjutnya adalah isi dari curriculum vitae harus jelas menawarkan keunggulan yang dimiliki.

Tiga kriteria di atas harus menjadi acuan dalam membuat curriculum vitae. Harus dipastikan, saat selesai membuat sebuah curriculum vitae, apakah secara keseluruhan sudah memenuhi tiga kriteria tersebut. Juga harus diperiksa ulang, apakah ada kata, atau kalimat, atau informasi yang tidak memenuhi kriteria tersebut. Bila ada, sebaiknya segera dipikirkan untuk membuangnya atau mengubah dengan yang lain.
Berdasarkan tiga kriteria tersebut sebenarnya isi curriculum vitae hanya terdiri dari dua bagian besar. Yang pertama adalah data kontak, yaitu informasi tentang bagaimana perusahaan bisa menghubungi Anda, paling sederhana berupa informasi alamat, email dan nomor telepon. Tiga informasi ini adalah yang paling penting. Termasuk data kontak adalah alamat website atau blog, akun sosial media seperti Facebook, Instagram, LingkedIn, dan lain-lain. Dan ID Chatting seperti Whatsapp, Line, Wechat, dan lain-lain. Yang perlu dipersiapkan adalah memastikan blog dan sosial media memiliki ‘penampilan’ profesional bila akan dicantumkan dalam curriculum vitae. Nama akun dan isinya harus dipastikan jauh dari kesan lebay. Jangan sampai perusahaan salah menilai Anda, sehingga mengabaikan keunggulan-keunggulan Anda, gara-gara melihat isi sosial media yang terlalu lebay dan jauh dari sifat profesional.
Sedangkan bagian kedua isi curriculum vitae adalah tentang keunggulan. Semua informasi selain data kontak harus mengandung keunggulan yang ditawarkan kepada perusahaan, bila tidak ada nilai keunggulannya sebaiknya tidak dicantumkan.
-          Infomasi usia, status pernikahan, dan agama
Tiga informasi ini adalah bisa termasuk keunggulan, atau sebaliknya menjadi point negatif tentang Anda. Ada perusahaan yang mencari karyawan usia muda atau sebaliknya. Ada perusahaan yang menganggap bahwa karyawan yang sudah berkeluarga lebih unggul karena lebih produktif, tapi ada juga yang menganggap karyawan yang belum berkeluarga akan lebih total bekerja.
Beberapa perusahaan, terutama yang bisnisnya bersinggungan dengan agama tertentu, akan cenderung memilih karyawan dengan agama tertentu, seperti Bank Syariah.
Bila tiga infomasi ini tidak bisa menjadi keunggulan sehingga Anda dipilih sebaiknya jangan dicantumkan. Hati-hati, jangan sampai gara-gara mencantumkan salah satu atau ketiganya di dalam curriculum vitae, Anda justru tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti proses rekrutmen selanjutnya. Sebaiknya perusahaan tahu lebih dulu segala keunggulan Anda sebelum mengetahui tiga informasi ini. Lebih baik perusahaan lebih dulu tahu bahwa Anda seorang akuntan yang andal sebelum tahu bahwa ternyata Anda berusia lebih tua dari yang perusahaan harapkan. Lebih baik perusahaan lebih dulu meyakini keunggulan Anda dalam melakukan penjualan sebelum menyadari bahwa ternyata Anda sudah berkeluarga, sedangkan awalnya mereka mencari seorang tenaga penjual yang belum menikah.
-          Pendidikan dan Pelatihan
Banyak para pemburu kerja yang mencantumkan riwayat pendidikan sejak sekolah dasar. Padahal perusahaan tidak pernah peduli Anda bersekolah dasar di mana, bersekolah menengah pertama di mana. Perusahaan hanya membutuhkan data riwayat pendidikan yang berhubungan dengan keunggulan yang Anda tawarkan kepada mereka. Boleh-boleh saja Anda mencantumkan informasi tentang sekolah dasar selama informasi itu berhubungan dengan keunggulan atau mengandung selling point. Bisa juga mencantumkan informasi sekolah menengah pertama karena pada saat itu Anda mendapat prestasi yang luar biasa, seperti memenangkan olimpiade tingkat dunia dan Anda melamar sebagai tim pendamping kontingen olimpiade.
Bagi pemburu kerja yang sudah memiliki banyak pengalaman kerja, informasi pendidikan bisa jadi tidak lagi menjadi keunggulan, maka tidak perlu dicantumkan.
Informasi pelatihan yang dicantumkan dalam curriculum vitae juga harus memiliki keunggulan, yaitu memiliki tema yang relevant dengan posisi pekerjaan yang dibidik. Tema pelatihan yang tidak relevant tidak memiliki selling point, bukanlah keunggulan.
-          Pengalaman Kerja
Kita bersama sepakat bahwa pengalaman kerja adalah sebuah keunggulan. Tentang pengalaman kerja ini akan dibahas lebih mendalam dalam artikel khusus. Yang pasti Anda harus menuliskan tentang pengalaman kerja dengan komunikatif, tidak bertele-tele, persuasif dan berisi selling point.
-          Keterampilan
Sebagaimana pengalaman kerja, keterampilan juga keunggulan yang jadi andalan seluruh pemburu kerja. Tentang keterampilan ini juga akan dibahas secara mendalam dalam artikel tersendiri. Sekali lagi, Anda harus mampu menuliskan keterampilan dalam curriculum vitae secara komunikatif, persuasif, dan memperhatikan  selling point.
-          Keunggulan-keunggulan lain
Prestasi yang unik, ketampanan, kecantikan, dan keunggulan-keunggulan lain bisa Anda masukkan dalam curriculum vitae selama relevant dengan posisi pekerjaan. Ketampanan dan postur tubuh yang ideal akan menjadi keunggulan Anda bila melamar sebagai presenter atau anchor news pada stasiun Televisi. Prestasi memenangkan perlombaan renang adalah selling point saat Anda melamar pada perusahaan pengeboran minyak di lepas pantai.
Apapun yang Anda miliki bisa menjadi keunggulan yang memiliki selling point tinggi bila relevant (dibutuhkan) dengan posisi pekerjaan yang Anda bidik.

Kunci utama dalam memilih informasi sebagai keunggulan adalah relevansi dengan posisi pekerjaan. Karena itu sebelum menyusun curriculum vitae Anda harus memiliki data yang sebanyak-banyaknya tentang posisi yang Anda tuju, yang Anda bidik. (baca artikel ini)

Jasa Penulisan Curriculum Vitae dan Surat Lamaran Kerja

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔