3 Hal Penyebab Gagal Membuat Surat Lamaran Kerja dan Curriculum Vitae

Rabu, Maret 09, 2016
Apa yang paling ditunggu seseorang setelah mengirim surat lamaran kerja
Tentu saja jawabannya sangat mudah : surat panggilan dari perusahaan.
Anda sudah mengirim surat lamaran kerja ke banyak perusahaan, dan sudah lama menunggu namun surat panggilan tak kunjung datang. Sedang mengalaminya?

Sebelum menjelaskan lebih lanjut, saya yakin kita bisa sepakat bahwa yang dimaksud surat panggilan adalah yang berasal dari perusahaan idaman Anda, bukan sekedar panggilan kerja untuk posisi yang tidak sesuai dengan minat dan cita-cita Anda. Kalau hanya sekedar bekerja, tanpa memedulikan potensi, minat, dan tujuan hidup, saya berani menjamin sebenarnya semua orang bisa mendapatkan pekerjaan asal mau menjalaninya.

Saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan yang sedang mencari karyawan untuk tenaga kasar. Selalu ada lowongan kerja untuk posisi penjualan. UMKM-UMKM sedang mencari karyawan untuk start up usahanya. Para kontraktor sipil atau konstruksi selalu membutuhkan tenaga yang kuat untuk menyelesaikan proyeknya. Banyak keluarga yang kebingungan mencari asisten rumah tangga, atau tenaga terampil untuk membersihkan rumahnya secara rutin.
Semua pekerjaan, kecuali yang berhubungan dengan kriminal dan maksiat, adalah baik. Pekerjaan baik adalah yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, tidak melanggar larangan agama maupun hukum negara. Tidak ada pekerjaan baik yang hina. Masalahnya adalah : apakah Anda mau melakukannya? Apakah pekerjaan itu sesuai minat dan potensi Anda?

Bila kita sudah sepakat, mari kita bahas tentang masalah yang mungkin sedang Anda alami. Kita akan urai satu persatu masalahnya dan segera mengambil langkah solusi.


Bila sudah banyak surat lamaran kerja yang Anda kirim ke banyak perusahaan tetapi belum juga ada yang memanggil maka jelas sekali masalahnya ada pada surat lamaran kerja Anda.
Anda tak perlu mencari ke tempat lain. Anda jangan menyalahkan keadaan, menyalahkan kondisi ekonomi, atau hal-hal lain yang di luar kendali Anda, tidak ada gunanya. Untuk menyelesaikan suatu masalah Anda hanya harus fokus pada segala hal yang ada dalam kendali.
Bila sudah melakukan sesuatu yang sama berkali-kali tanpa hasil, maka Anda harus segera melakukan evaluasi dan mengubah caranya. Kata eyang Einstein : “Suatu kegilaan melakukan hal yang sama berulang-ulang tapi mengharapkan perubahan”.
Anda harus berubah. Anda harus mengubah cara. Anda harus mengubah strategi.

Surat lamaran kerja, beserta curriculum vitae yang dilampirkan, adalah komunikasi pertama Anda dengan perusahaan. Hampir seluruh perusahaan sebelumnya tidak mengenal orang-orang yang mengirimkan surat lamaran kerja kepada mereka. Perusahaan tidak mengenal Anda, tidak tahu apa yang Anda inginkan, tidak tahu apa yang Anda miliki, tidak tahu apa yang Anda tawarkan. Tidak ada satu pun perusahaan yang mau mempekerjakan orang yang tidak mereka kenal. Dari surat lamaran kerja dan curriculum vitae yang ada perusahaan berusaha mengenal Anda. Mereka berusaha mendapatkan informasi tentang diri Anda, apa potensi Anda, apa yang Anda tawarkan. Bila mereka gagal mengenal Anda dari surat lamaran kerja dan curriculum vitae, sedangkan surat lamaran kerja yang masuk sangat banyak, bersediakah perusahaan meneruskan proses perkenalan dengan Anda? Sebelum melangkah pada proses selanjutnya, seperti wawancara kerja yang membutuhkan waktu dan tenaga, perusahaan memastikan bahwa calon tenaga kerja yang mengikuti proses tersebut adalah orang-orang terbaik dari sekian banyak orang yang mengirim surat lamaran kerja. Perusahaan tidak mungkin rela mengeluarkan tenaga dan menyediakan waktu untuk orang-orang yang belum mereka kenal.

Sudah mulai punya gambaran masalah pada surat lamaran kerja Anda?
Masalah utama yang membuat perusahaan enggan memanggil Anda untuk proses selanjutnya adalah bahwa surat lamaran kerja dan curriculum vitae tidak mampu mewakili Anda memperkenalkan diri dan membuat mereka tertarik.

Masalah tersebut disebabkan oleh sikap dan pikiran Anda saat membuatnya, saat membuat surat lamaran kerja dan menyusun curriculum vitae.
Ada tiga sikap yang menjadi penyebab kegagalan membuat surat lamaran kerja dan curriculum vitae :

1.      Tidak mengenali diri sendiri.

Bagaimana mungkin bisa memperkenalkan diri kepada orang asing bila Anda tidak mengenali diri sendiri.

Memang bagi sebagian orang tidak terbiasa, atau tidak pernah berusaha mengenali diri sendiri sehingga merasa kesulitan. Orang yang kesulitan melakukan sesuatu karena belum pernah melakukannya atau enggan berusaha melakukannya dengan baik.

Ada dua cara untuk mengenali diri sendiri : merenung, atau bertanya pada orang-orang dekat di sekeliling Anda.

Anda harus meluangkan waktu untuk merenungi diri sendiri, berusaha mendapatkan jawaban dari pertanyaan : siapa saya? Anda bisa melakukannya di tempat dan waktu yang leluasa tanpa gangguan.

Cara kedua dengan bertanya kepada orang-orang terdekat di sekeliling Anda. Pilihlah orang-orang yang sudah berinteraksi dengan Anda cukup lama, orang-orang yang selalu mengikuti perkembangan dan perjalanan hidup Anda, dan yang lebih bagus lagi adalah orang-orang yang selalu menginginkan Anda menjadi lebih baik. Mereka akan memberikan jawaban yang jujur tentang diri Anda karena ingin melihat Anda sukses.

Sekali lagi, untuk mengenal diri sendiri Anda harus meluangkan waktu untuk merenung dan bertanya.



2.    Tidak yakin kepada diri sendiri.

Sama dengan point satu bahwa semuanya harus berawal dari diri sendiri. Bagaimana mungkin Anda bisa meyakinkan orang lain bila tidak yakin pada diri sendiri.

Keyakinan Anda kepada diri sendiri haruslah sebegitu kuatnya sehingga mampu mempengaruhi orang lain, keyakinan terhadap keunggulan diri, keyakinan terhadap potensi diri, yang Anda tawarkan kepada perusahaan. Yakinlah bahwa setiap orang itu unik, punya keunggulan masing-masing. Anda hanya harus fokus pada keunggulan diri.

Bagaimana mungkin perusahaan mau mempekerjakan orang yang tidak yakin pada keunggulan dirinya sendiri. Perusahaan tidak akan rela menyerahkan amanat kepada orang yang ragu-ragu mampu menerima dan menjalankannya.



3.    Tidak melakukan dengan kesungguhan.

Ini yang sering dilakukan oleh banyak pencari kerja. Mereka tidak membuat surat lamaran kerja dan curriculum vitae dengan upaya maksimal. Mereka menganggap surat lamaran kerja dan curriculum vitae hanya sekedar dokumen untuk formalitas, tidak penting sehingga mengerjakannya asal-asalan.

Banyak sekali pencari kerja yang asal membuat surat lamaran kerja dan curriculum vitae dengan sekadar menyalin milik temannya, atau mendapatkannya di internet, mengubah sebagian data dan mengirimkannya. Mereka membuat salinan surat lamaran kerja dan curriculum vitae seperti itu sebanyak-banyaknya dan mengirimkan ke banyak perusahaan.

Bagaimana mungkin perusahaan mau menghargai surat yang dibuat dengan asal-asalan seperti itu?


Hindari ketiga sikap itu...Segera ubah sikap Anda saat membuat surat lamaran kerja dan curriculum vitae. Perubahan sikap Anda pasti mempengaruhi hasil, meningkatkan kualitas surat lamaran kerja dan curriculum vitae yang Anda buat.



Terkadang perubahan memang membutuhkan waktu. Tapi Anda bisa mempercepat dengan melibatkan pihak profesional yang kompeten. Untuk membuat surat lamaran kerja dan curriculum vitae yang terbaik Anda bisa melibatkan penulis CV Profesional di http://www.penuliscvprofesional.com




Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔