Pada postingan sebelumnya : Cara
Membuat Curriculum Vitae Dua Halaman yang Powerful bagi Profesional yang
Memiliki Riwayat Kerja Panjang (1), sudah dibahas dua langkah yaitu : langkah
pertama : tentukan dan pastikan target, dan langkah
kedua : membuat Informasi Utama yang powerful untuk halaman pertama.
Pada langkah kedua sudah dibahas 3 informasi utama,
yaitu Bidang
yang dikuasai (Areas of expertise), Informasi pribadi, dan Pengalaman kerja.
Tiga informasi utama ini yang wajib ada di halaman pertama curriculum vitae
profesional yang sudah berpengalaman.
Kali ini kita akan
membahas informasi apa saja yang harus ada dalam curriculum vitae selain tiga
informasi tersebut untuk membuat currriculum vitae dua halaman meskipun
memiliki riwayat kerja yang panjang.
Sebelum membahas informasi berikutnya, kita akan membahas
lebih jauh tentang informasi
Pengalaman Kerja, karena seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa
informasi pengalaman kerja biasanya yang menjadi penyebab curriculum vitae
menjadi panjang berlembar-lembar.
Hal tersebut terjadi karena :
Bila Anda seorang career
changer yang sudah memiliki posisi menengah ke atas, tak perlu mencantumkan
tugas-tugas rutin yang kurang memiliki selling point. Cantumkan hanya
tugas-tugas yang strategik mempengaruhi kemajuan perusahaan, dan tugas-tugas
yang menunjukkan kekuatan atau keterampilan Anda.
Biasanya justru pada posisi-posisi pemula (posisi saat awal-awal bekerja
dulu) yang uraian kerjanya terlalu panjang dan kurang mengandung selling point.
Seringkali career
changer yang memiliki pengalaman kerja yang panjang menuliskan lagi uraian
tugas yang sama pada posisi/jabatan yang berbeda. Bila uraian tugas tersebut
kurang memiliki selling point (seperti yang disampaikan pada point 1 di atas)
dihapus saja, tidak perlu dicantumkan.
Bila memang Anda memiliki tugas-tugas yang memiliki selling point tinggi
dan sama pada beberapa posisi berbeda, maka sebaiknya dipisah antara kolom
tentang riwayat pekerjaan dengan kolom tentang tugas-tugas utama. Dengan cara
itu Anda tidak perlu mengulang-ulang tugas yang sama pada posisi yang berbeda.
d. Latar belakang pendidikan formal
Informasi tentang pendidikan formal adalah termasuk informasi utama yang
harus ditampilkan pada halaman pertama curriculum vitae
bagi job hunter yang fresh graduate, namun
bagi career
changer tergantung kondisinya, yaitu :
i.
Bila pendidikan terakhir minimal S2
ii.
Bila sangat berkaitan dengan posisi/jabatan yang
sedang dibidik ( sesuai hasil langkah
pertama : target posisi dan perusahaan yang Anda bidik )
iii.
Masih ada ruang di halaman pertama
Sebaliknya,
informasi tentang pendidikan formal menjadi bukan informasi utama bagi carerr changer, atau bahkan tidak perlu dicantumkan di Curriculum Vitae,
pada kondisi :
i.
Pendidikan terakhir maksimal S1, dengan IPK yang
tidak terlalu tinggi
ii.
Sangat tidak berkaitan dengan posisi/jabatan
yang sedang dibidik (sesuai hasil langkah
pertama : target posisi dan perusahaan yang Anda bidik )
iii.
Tidak dipersyaratkan dalam iklan lowongan kerja
yang menjadi dasar pengajuan lamaran kerja.
Sebagai career
changer yang sudah memiliki riwayat kerja panjang, dengan segala prestasi
dan pencapaian, latar belakang pendidikan Anda sudah tidak penting lagi. Alih-alih
menguatkan profil Anda, bisa jadi latar belakang pendidikan yang memiliki
selling point rendah justru akan melemahkan curriculum vitae
Anda.
Cara penulisan latar belakang
pendidikan formal adalah :
1.
gelar/jurusan/konsentrasi pendidikan
2.
tahun lulus
3.
institusi pendidikan (universitas, akademi,
sekolah tinggi, institut)
4.
Indeks Prestasi Komulatif. Tidak perlu
dicantumkan bila nilainya tidak lebih dari 3,0.
e. Informasi Pendidikan non formal
(pelatihan/kursus/seminar)
Informasi pendidikan non formal tidak termasuk informasi utama yang harus
dicantumkan pada halaman pertama curriculum vitae.
Namun, informasi ini juga jadi penyebab curriculum vitae
jadi panjang berlembar-lembar.
Bila Anda harus mengikuti pelatihan
setiap tahun, bahkan lebih dari satu pelatihan per tahunnya, maka pelatihan
yang sudah Anda ikuti minimal ada sepuluh kelas. Belum lagi seminar-seminar
sehari yang pernah Anda ikuti secara online maupun offline.
Tidak semua informasi pendidikan non formal perlu ditampilkan pada curriculum vitae.
Masukkan hanya yang berhubungan dengan posisi/jabatan yang Anda bidik (sesuai
hasil langkah
pertama : target posisi dan perusahaan yang Anda bidik ). Bila semua sudah
sesuai, maka urutan prioritas yang perlu dicantumkan adalah :
I.
Kursus (terutama sertifikasi)
II.
Pelatihan
III. Seminar
f. Pengalaman organisasi
Cantumkan hanya pengalaman organisasi yang sedang Anda ikuti. Boleh juga masukkan informasi yang pernah Anda
ikuti, tapi pastikan saat itu Anda menduduki jabatan strategis dalam organisasi
tersebut.
Formasi penulisan informasi pengalaman organisasi adalah :
1.
jabatan dalam organisasi
2.
tahun kepengurusan
3.
nama organisasi
4.
bidang organisasi
5.
kegiatan/prestasi organisasi (tambahan)
g. Daftar referensi
Daftar referensi berisi informasi tentang orang-orang
yang mengenal Anda, dan bersedia
merekomendasikan sebagai kandidat karyawan terbaik kepada perusahaan yang akan
Anda masuki. Karena itu hati-hati dalam mencantumkan nama dalam daftar
referensi. Pilihlah nama-nama yang tidak pernah terlibat masalah dengan Anda selama
bekerjasama dengannya. Bila lamaran kali ini tidak sepengetahuan pimpinan Anda,
sebaiknya jangan masukkan dia dalam daftar referensi, karena sangat mungkin dia
akan melakukan segala hal untuk mempertahankan Anda tetap berada dalam tim-nya.
Sebelum memasukkannya dalam daftar refrensi pada curriculum vitae,
pastikan Anda menghubungi mereka lebih dahulu.
Formasi penulisan daftar
referensi adalah :
1.
nama
2.
jabatan + nama perusahaan
3.
nomor telepon
4.
alamat email
Sekali lagi, semua informasi yang Anda masukkan dalam curriculum vitae
pastikan sesuai dengan hasil langkah
pertama : target posisi dan perusahaan yang Anda bidik . Bila Anda mengikuti dua langkah ini dengan
baik, maka akan mudah sekali Anda membuat curriculum vitae
dalam dua halaman saja namun powerful penuh dengan selling point. Namun
bila setelah melakukan dua langkah ini panjang curriculum vitae
Anda tetap lebih dari dua halaman, maka lakukan langkah ketiga :
Langkah ketiga : memotong informasi yang paling lemah selling point-nya
Pada langkah ketiga ini Anda harus berani membuang
informasi-informasi yang memiliki selling point paling lemah. Bila Anda sudah
mengikuti dua langkah sebelumnya dengan benar, dan memastikan bahwa halaman
pertama curriculum
vitae hanya berisi informasi paling utama, maka yang harus Anda potong dan
buang hanyalah informasi-informasi pada halaman kedua dan selanjutnya :
I.
Potong dan buang informasi yang paling tidak
sesuai dengan hasil langkah
pertama : target posisi dan perusahaan yang Anda bidik
II.
Potong dan buang informasi tentang pendidikan
non formal atau pengalaman organisasi yang terjadi pada lebih dari lima tahun
yang lalu.
III.
Bila Anda memisahkan informasi tentang uraian
kerja dari riwayat pekerjaan, maka potong dan buang uraian kerja yang kurang
menunjukkan peran strategis Anda dalam perusahaan
Curriculum
vitae yang hanya terdiri dari dua halaman namun powerful penuh selling
point adalah curriculum
vitae yang berkualitas sesuai kelas Anda. Anda pasti bisa membuatnya dengan
mengikuti 3 langkah tersebut. Namun, Anda juga bisa mendapatkan curriculum vitae
yang elegant dengan bantuan Jasa Profesional Penulis Curriculum Vitae pada
Penuliscvprofesional.com atau hubungi WA 081555882600.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar